Pengelolaan aset daerah merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh pemerintah daerah, termasuk Kota Manna. Tantangan ini dapat muncul karena berbagai faktor seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan aset daerah, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, serta kurangnya transparansi dalam pengelolaan aset.
Menurut Bambang Susilo, seorang pakar manajemen aset daerah, “Tantangan utama dalam pengelolaan aset daerah adalah adanya kebocoran dan penyalahgunaan aset yang dapat merugikan keuangan daerah. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang konkret untuk mengatasi masalah ini.”
Solusi untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan inventarisasi aset secara berkala, meningkatkan transparansi dalam pengelolaan aset, serta melibatkan masyarakat dalam pengawasan pengelolaan aset daerah. Hal ini sejalan dengan pendapat Rina Sari, seorang akademisi yang mengatakan bahwa “Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan aset daerah sangat penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan aset.”
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan aset daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan yang terkait dengan manajemen aset daerah. Menurut Andika Pratama, seorang pejabat di Dinas Pengelolaan Aset Kota Manna, “Peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam mengoptimalkan pengelolaan aset daerah.”
Dengan adanya upaya yang konkret dan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait lainnya, diharapkan pengelolaan aset daerah Kota Manna dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga, potensi aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.