Tantangan dan Peluang Pengawasan Keuangan Otonomi Khusus Kota Manna di Era Digitalisasi


Kota Manna, sebuah kota otonom di Provinsi Bengkulu, sedang menghadapi tantangan dan peluang dalam pengawasan keuangan di era digitalisasi. Dengan adanya otonomi khusus, Kota Manna memiliki kewenangan lebih dalam mengelola keuangan daerahnya sendiri. Namun, hal ini juga membawa risiko jika pengawasan keuangan tidak dilakukan dengan baik.

Menurut Bapak Ahmad, seorang ahli keuangan daerah, “Tantangan terbesar dalam pengawasan keuangan di era digitalisasi adalah kebutuhan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi. Kita harus memastikan bahwa sistem pengawasan keuangan kita juga sudah mengikuti tren digitalisasi agar tidak tertinggal.”

Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah kemudahan akses informasi keuangan secara online. Dengan adanya sistem informasi keuangan yang terintegrasi, para pemangku kepentingan dapat dengan mudah mengakses data keuangan Kota Manna secara transparan dan akurat.

Namun, Bapak Ridwan, seorang pengamat kebijakan publik, mengingatkan bahwa “Meskipun akses informasi keuangan lebih mudah, tetap diperlukan pengawasan yang ketat untuk mencegah potensi penyalahgunaan keuangan daerah. Otonomi khusus tidak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi transparansi dan akuntabilitas.”

Dalam menghadapi tantangan dan peluang pengawasan keuangan otonomi khusus Kota Manna di era digitalisasi, Pemerintah Kota Manna perlu melakukan langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kapasitas SDM di bidang pengelolaan keuangan daerah dan teknologi informasi.

Dengan demikian, Kota Manna dapat memanfaatkan potensi positif dari digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah. Sehingga, masyarakat dapat memberikan kepercayaan penuh terhadap pemerintah daerah dalam menjalankan otonomi khusus mereka.